Salah
satu tugas pokok swasembada baik pangan atau pertanian menjadi tugas
pemerintah, upaya pemerintah saat ini memberikan sosialisasi, pendidikan, skil
kepada petani, sehingga para petani beralih fungsi dari petani tradisional
menjadi petani yang modern. Pemerintah belum melirik ke petani sayur tapi lebih
ke sektor pangan seperti padi, jagung dan kedelai. Mayoritas warga Desa
Wangunharja adalah sebagai petani sayur, desa Wangunharja berada di kecamatan
Lembang kabupaten Bandung Barat.
Desa
Wangunharja memiliki lahan yang luas untuk bertani, di Indonesia profesi Petani
berada ditingkat ekonomi menengah kebawah, berbanding terbalik dengan Petani di
Jepang Pemeritah Jepang fokus untuk mengembangkan petaninya dari skill,
teknologi dan penghasilan. Hal itu menimbulkan beberapa masalah di Desa
Wangunharja yang mayoritasnya sebagai petani yaitu timbulnya kemiskinan dan
masalah kesejahteraan sosial, dengan demikian pemerintah desa Wangunharja
memiliki cara tersendiri dalam meningkatkan kesejahteraan warga desanya seperti
pembagian sembako untuk warga yang tidak mampu, pembangunan rumah tidak layak
huni ( rutilahu ) yang telah sukses dibangun sebanyak ratusan rutilahu, sejauh
ini telah dibangun 400 unit rutilahu dan bisa saja mengalami penambahan jumlah
rutilahu di Wangunharja.
Peningkatan
perekonomian di desa Wangunharja dari tahun ke tahun mengalami peningkatan
karena IPM Indeks Pembangunan Manusia yang awalnya sebesar 6,2% sekarang hampir
mencapai 8% lebih karena dibuktikan dengan:
- Kesehatan, kesehatan masyarakat semakin hari semakin baik
- Angka kematian ibu dan anak menekan nol sampai sekian persen
- Angka kematian ibu dan anak menekan nol sampai sekian persen
- · Anak kurang gizi semakin sedikit
- · Daya beli masyarakat tinggi
- Angka putus sekolah menurun karena orang tua tidak ada alasan tidak menyekolahkan anaknya karena sekarang dari sd, smp, sma sudah ada dana bos.
Untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial di desa wangunharja, pemerintah desa bekerjasama
dengan investor asing dari Kuwait dan mendapatkan dana hibah yang besar untuk
pembangunan rutilahu, mesjid, klinik, madrasah dan bantuan-bantuan lainya. Dana
hibah tidak ada kaitanya dengan politik dan tidak mengikat. Hingga saat ini
sudah terealisasi 400 unit rumah 18 mesjid, pembagian sembako setiap tahun,
pemotongan hewan kurban, pembangunan klinik, dsb.
Sasaran
penerimaan bantuan rutilahu adalah masyarakat yang tidak mampu untuk membuat
rumah, otomatis dengan rumah tidak layak huni jadi masyarakat tidak memikirkan
uang untuk membangun rumah, setelah rumah itu direhab jadi perekonomian akan
naik karena dia tidak memikirkan uang untuk membangun rumah karena ada bantuan
pembangunan rutilahu, jadi uang yang didapat bisa dibelikan kebutuhan rumah tangga
yang lain tanpa memikirkan cicilan rumah, jadi kehidupanya menjadi layak
seperti yang lain.
Untuk
menentukan penerima bantuan pembangunan rutilahu setiap rw mengajukan calon
penerima bantuan rutilahu tetapi tidak semuanya diterima melainkan harus menjalani
pemeriksaan oleh tim ferivikasi yang langsung terjun ke lapangan yang akhirnya
kadang-kadang yang diajukan 10 rumah tapi yang diterima hanya 5 yang
membutuhkan dan pantas untuk diberi bantuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar